
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Ambon, Marthinus Kainama menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara dalam diskusi publik yang digelar Media Center KPU Maluku di Kafe Balabu, Kamis (22/5) terkait pemutahiran Daftar Pemilih Sementara (DPS). Ia menyatakan,intensitas politik uang di Kota Ambon masih cukup kuat, sehingga harus dilawan.
“Masyarakat di Kota Ambon dan saya kira di Maluku sangat sulit melawan pengaruh politik uang yang dipraktekan oleh partai politik (Parpol) dan tokoh masyarakat. Saya kira untuk tugas besar ini adalah tanggungjawab penyelenggara dan seluruh masyarakat di Maluku,”katanya.
Dimana unsur – unsur penting seperti KPU, pemerintah, parpol, akademisi, pemerhati politik, tokoh agama, tokoh masyarakat agar bisa memberikan pendidikan politik yang baik terhadap masyarakat, termasuk mengajak masyarakat untuk melawan politik uang.
Namun menurut Kainama politik uang sulit ditindak karena penerima uang yang diberikan parpol maupun caleg tidak mau jujur mengakui termasuk pemberi uang.
Kainama mengatakan, pengaruh politik uang di Kota Ambon dan Maluku, berdampak dari kurangnya sosialisasi pendidikan politik kepada masyarakat. Selain itu banyaknya tokoh – tokoh politik yang menjalankan misi politik dengan cara – cara tidak elegan, sehingga menjadi budaya dikalangan masyarakat hingga ke lapisan paling bawah.
“Kalau hal seperti ini terus berkembang di kalangan masyarakat, maka sulit untuk kita lawan,” katanya. Olehnya itu Kainama meminta masyarakat dapat meminimalisir adanya politik uang, terutama menjelang Pilpres mendatang.(NT)